Skip to main content

3 Hal yang Harus Kamu Tahu dari Cinta Ideal dan Ukuran Cinta dalam Ilmu Psikologi

3 Hal yang Harus Kamu Tahu 
dari Cinta Ideal dan Ukuran Cinta 
dalam Ilmu Psikologi
Ditulis Rina Ambarita



Serapilmuonline.Com - Pembahasan cinta menarik bagi siapa saja, baik di kalangan muda-mudi hingga usia lanjut. Bahkan sekarang cinta menjadi topik populer pada riset ilmiah (Taylor, 2009). Selain cinta termasuk topik populer, di dalam ilmu Psikologi teori Maslow pada Hirarki kebutuhan, cinta merupakan kebutuhan manusia. Maslow menyampaikan bahwa kebutuhan cinta adalah kebutuhan untuk dicintai dan mencintai orang lain, memberi dan menerima kasih serta terdapat pula perhatian dan penerimaan dari orang lain (Huffman, Vernoy, & Vernoy, 1997). 

Lalu apa arti cinta ? tentu pengertian cinta menurut saya, kamu dan mereka akan berbeda demikian cara penyampaian cinta itu sendiri. Cinta sebagai aspek kehidupan maka terjadi fenomena jatuh cinta kepada seseorang. Bagaimana seseorang bisa jatuh cinta ? Beberapa ahli Psikologi menemukan adanya asal mula orang jatuh cinta yaitu karena menyukai orang yang mirip dengan dirinya sendiri, mempunyai kedekatan secara sosial dan emosional dan kemiripan, dan akhirnya seseorang akan jatuh cinta (Atkinson, 1992).

Cinta itu sulit dipahami, luas bahkan sebagian orang tidak setuju bahwa cinta dapat di ukur. Beberapa ilmuwan psikologi salah satunya Cassepp-Borges & Luiz Pasquali (2012) berhasil melakukan penelitian pengukuran cinta dengan skala nasional Cinta Segitiga Sternberg di Brazil menyampaikan bahwa “Cinta itu sesuatu yang ada. Karena ada, ia dalam jumlah tertentu”. Artikel yang saya buat ini bertujuan mengenal dan memahami cinta yang disebut ideal serta ukuran cinta dengan menggunakan teori cinta Sternberg (The Triangular Theory of Love) merupakan salah satu ilmuwan yang membahas teori tentang hubungan cinta antara dua indivdu dalam cabang-cabang ilmu psikologi. Kita akan membahas lebih dalam komponen dari cinta dan jenis-jenis cinta, anda akan menemukan pengetahuan yang menajubkan dan belum pernah anda ketahui sebelumnya, untuk itu tetap membaca secara keseluruhan agar pemaknaan cinta di pembahasan ini sempurna.

Sternberg (1997) menemukan teori tentang cinta yang diberi nama “The Triangular Theory of Love” atau lebih mudah dikenal “Segitiga Cinta Sternberg”. Cinta dapat dipahami dengan 3 komponen utama yang terdiri dari Intimacy, Passion, dan Commitment. Ia mengemukakan bahwa cinta bisa disebut ideal jika terdapat tiga komponen utama tersebut. Mari kita bahas satu persatu :

1. Keintiman (Intimacy)
Perasaan emosional yang terdapat di dalamnya ada kehangatan, komunikasi, kepercayaan, keinginan untuk berbagi, dan dukungan dalam hubungan serta keinginan untuk membina hubungan.

Menurut Sternberg pada komponen ini terdapat 10 elemen antara lain : (a) Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai, (b) Mengalami kebahagian bersama orang dicintai, (c) Sangat menghargai orang yang dicintai (d) Mengandalakan orang yang dicintai pada saat dibutuhkan, (e) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (f) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (g) Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai, (h) Memberikan dukungan emosional untuk orang yang dicintai (i) Komunikasi secara intim dengan orang dicintai (j) Menganggap orang dicintai berharga 

Seseorang merasa intim dengan orang yang dicintai karena masing-masing individu merasa saling membutuhkan dan melengkapi satu sama lain dalam segala hal. Masing-masing tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dan kehadiran pasangan hidup (Dariyo, 2003).

2. Gairah (Passion)
Gairah dipahami sebagai dorongan yang mengarah pada romansa, ketertarikan secara fisik dan seksual dalam hubungan cinta. Komponen ini juga dapat disebut nafsu yang terdapat rasa kerinduan untuk bersatu dengan orang yang dicintai  dan menyebabkan seseorang untuk merasa ingin dekat secara fisik dan saling memberikan kebutuhan seksualitas. 

3.  Keputusan /Komitmen (Commitment)
Elemen kognitif yang meliputi dua aspek yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Cinta dalam jangka pendek mengacu pada keputusan seseorang untuk mencintai pasanganya dan jangka panjang mengacu pada komitmen seseorang untuk menjaga serta mempertahankan cintanya. Menurut Sternberg dua aspek ini tidak serta-merta berjalan bersama-sama, seseorang dapat memutusakan untuk mencintai seseorang tanpa berkomitmen pada cinta dalam jangka panjang atau seseorang dapat berkomitmen untuk suatu hubungan tanpa mengakui mencintai orang lain dalam hubungan itu. 


Setelah bahas mengenai 3  komponen cinta selanjutnya kita akan mengetahui ukuran cinta dari jenis-jenis cinta Sternberg yang dilandasi teori di atas. Ternyata terdapat delapan jenis cinta, yuk pahami manakah jenis cinta kamu dan pasangan dalam suatu hubungan.



1.    Non-Love
Hubungan yang tidak sama sekali terdapat ketiga komponen utama. Non-Love sama halnya hubungan personal sederhana dan tidak mengambil bagian dari cinta atau bahkan suka.

2.    Liking
Jenis cinta ini hanya terdapat komponen keintiman tanpa ikut serta komponen gairah dan komitmen dalam suatu hubungan. Liking mendeskripsikan perasaan-perasaan dalam suatu hubungan persahabatan.

3.    Infatuated
Bentuk cinta yang hanya mengandung komponen gairah tanpa komponen keintiman dan komitmen. Bentuk cinta ini biasanya terjadi pada pandangan pertama karena adanya ketertarikan fisik dan ternyata bentuk cinta ini mudah hilang.

4.    Empty Love
Bentuk hubungan ini terdapat komponen komitmen tanpa ada komponen keintiman dan gairah. Jenis cinta ini disebut hubungan membosankan yang telah berjalan beberapa tahun namun telah kehilangan keterlibatan emosi dan motivasi.

5.    Romantic Love
Suatu hubungan cinta yang didalamnya terdapat komponen keintiman dan gairah tanpa kehadiran komponen komitmen. Tipe ini mengambarkan laki-laki dan perempuan yang memiliki ketertarikan fisik serta emosional, hubungan cinta romantis ini sama seperti kisah remeo dan Juliet.

6.    Companionate Love
Suatu hubungan cinta yang memiliki komponen keintiman dan komitmen namun tidak melibatkan komponen gairah. Jenis ini untuk hubungan jangka panjang dan diperlukan dalam melakukan hubungan persahabatan. Namun hubungan ini pada pernikahan-pernikahan mengalami usur seksual yang semakin berkurang.

7.    Fatuous Love
Jenis cinta yang mengikat komponen gairah dan komitmen tanpa komponen keintiman. Jenis ini biasanya terjadi pada pasangan yang suatu hari bertemu,bertunangan dua minggu kemudian dan kemudian menikah. Hubungan cinta ini dibangun dengan melakukan komitmen antara satu sama lain (pasangan) atas dasar gairah seksulitas tanpa keterlibatan emsoional.

8.    Consummate Love
Jenis ini sempurna, suatu hubungan yang memiliki ketiga komponen cinta yaitu keintiman, gairah dan keputusan/komitmen. 

Nah sekian dari pengetahuan mengenai cinta ideal dan ukuran cinta dalam ilmu psikologi dari serapilmuonline.blogspot semoga bemanfaat, semakin memaknai  juga membangun cinta yang didalamnya terdapat kemponen utama cinta. Oh ia dari ukuran cinta di atas kita juga pasti mengenal hubungan cinta yang kita jalani termasuk jenis mana. Terima kasih sudah membaca :)





DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Rita L., dkk. (1992). Pengantar Psikologi Jilid 2. Batam : Interaksa

Cassep-Broges, V., & Luis Pasquali. (2012). Sternberg’s Triangular Love Scale National Study of Psychometric Attributes. Paideia jan-abr,  22(51),  21-31

Dariyo. A. (2003). Psikologi Pengertian Dewasa Muda. Jakarta : PT. Grasindo Widia Sarana Indonesia (Grasindo)

Huffman, Karen. Vernoy, Mark & Vernoy, Judith. (1997). Psychology in Action. New York : Jhon Wiley & Sons, Inc

Sternberg. R. J. (1997). Construct Validation of a Triangular Love Scale. Europaen Journal of Psychology Social, Vol. 27, 313-335

Taylor, Shelley E, Secirs. D. O & Poplau. L. A. (2012). Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.
     

Comments

Angelinam said…
Wah keren, sangat bermanfaat

Terpopuler

5 Efek Mengerikan Penikmat Pornografi

5 Efek Mengerikan Penikmat Pornografi Ditulis : Rina Ambarita  Serapilmuonline.Com - Pornografi menjadi alat perusak fisik, mental dan moral bagi siapa saja yang menikmatinya. Munculnya  akses pornografi di Indonesia menjadi masalah psikososial pada usia remaja dengan populasi terbanyak namun tidak hanya itu mungkin dari kita pernah mengetahui fenomena dimana orang dewasa atau remaja yang tidak bertanggung jawab memperlihatkan pornografi kepada anak-anak yang polos dan peniru ulung. Dengan lebih mudah mengakses di zaman teknologi ini membuat permasalahan sulit untuk diatasi di Indonesia. Beberapa survey menunjukkan bahwa media pornografi yang sering diakses remaja adalah media online (Yutifa , Dewi, Misrawati, 2015). Pornografi bukan berupa gambar atau video saja di dalam UU No 44/2008 tentang pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui be...

Psikologi Ilmiah : 6 Cara Jitu Mengatasi Stres

Psikologi Ilmiah :  6 Cara Jitu Mengatasi Stres Ditulis : Rina Ambarita serapilmuonline.Com - Stres bukan kata yang asing kita dengar, kata ini juga dikenal dengan istilah stressor. Stres merupakan aspek dari kehidupan setiap manusia, dengan begitu stres tidak dapat dipisahkan. Sebagai mahluk hidup tentu kita dihadapkan berbagai masalah baik dari kondisi ringan hingga berat yang menuntut kita untuk memberi respon berupa kognitif, emosional dan perilaku. Dalam ilmu Psikologi, stres merupakan tekanan dan tuntunan pada organisme untuk beradaptasi atau menyelaraskana diri dengan lingkungan sehingga memiliki efek fisik dan psikis serta dapat membuat perasaan positif atau negatif (Nova dan Dwi Ispriyanti, 2012).       Menurut Mumpuni dan Ari Wulandari (2010) stres bersifat positif (eustress) bila seseorang dapat menghadapi dan meningkatkan kemampuan personal untuk menghadapinya sendangkan stres bersifat negatif (distress) jika seseorang yang tidak...