Skip to main content

Yuk Cek Disini, Kamu Tipe Kepribadian Introvert atau Ekstrovert ?

Yuk Cek Disini,
Kamu Punya Tipe Kepribadian

Introvert atau Ekstrovert ?

Ditulis : Rina Ambarita

Foto Ilustrasi dari Toa Heftiba di Unsplash
Serapilmuonline.Com – Hai pembaca SIO, kali ini kita akan membahas pengelompokan kepribadian manusia dalam ilmu psikologi, sebelum tau karakteristik dari kepribadian introvert dan ekstrovert, ada tiga hal yang perlu diketahui terlebih dahulu. Siapakah pencetus pertama kali tentang pengelompokan keripadian manusia ini ?  Apa itu kepribadian ? Manusai sebenarnya memiliki dua sikap introvert dan ekstrovert ? simak setiap poin yang akan kita bahas ya :)

Pencetus pertama kali mengenai pengelompokkan keribadian adalah Carl Gustav Jung, seorang Psikolog berasal dari Swiss, psikologi psikoanalisa merupakan bidang karir ilmiahnya. Tipe kepribadian ini terdapat pada bukunya yang berjudul “Psychologiche Typen”. Menurut Carl Gustav Jung (Alwisol, 2009) kepribadian atau psyche meliputi keseluruhan  fikiran, perasaan dan tingkahlaku, kesadaran, dan ketidak sadaran. Kepribadian akan menuntun seseorang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik.

Pembaca SIO, ternyata Carl Gustav Jung menyampaikan bahwa kedua sikap introvert dan ekstrovert ini berlawanan dan setiap manusia memiliki 2 tipe ini, tetapi biasanya salah satu dominan dan sadar sendangkan yang lainnya kurang dominan dan tidak sadar. Misalnya kepribadian saya yang dominan dan sadar adalah ekstrovert maka kurang dominan dan tak sadar adalah introvert. Tidak ada yang benar murni introvert dan murni ekstrovert. Nah baca dengan teliti ya, kamu dominannya introvert atau ekstrovert? Berikut penjelasannya :

Tipe Kepribadian Introvert
 Foto Ilustrasi dari Brooke Cagle di Unsplash
  1. Sikap introvert menggerakan pribadi ke pengalaman subjektif atau menurut pandangan (perasaan) sendiri
  2. Memusatkan diri sendiri, yang mana realita hadir dalam bentuk hasil amatan
  3. Cenderung menyendiri
  4. Pendiam/tidak ramah bahkan antisosial
  5. Senang membuat penilaian diri
  6. Sibuk dengan kehidupan diri sendiri
Tetapi perlu dipahami lanjut pembaca SIO, Carl Jung menekankan sikap interovert tentu juga mengamati dunia luar tetapi dengan cara berbeda yaitu  adanya seleksi atau penyaringan dan berdasarkan pandangan (perasaan) diri sendiri. 

Tipe Kepribadian Ekstrovert  
  1. Sikap ini mengerakkan pribadi ke pengalaman objektif atau keadaan sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat pribadi
  2. Memusatkan perhatiannya ke dunia luar
  3. Cenderung berinteraksi dengan orang sekitarnya, aktif dan ramah
  4. Lebih menaruh perhatian tentang orang lain dan lingkungan sekitarnya, aktif, santai, dan tertarik dunia luar
  5. Sangat terpengaruh oleh lingkungan disekitarnya

Nah pasti ada yang bertanya-tanya, mana bagus tipe kepribadian introvert atau ekstrovert sih ? Carl Gustav jung mengatakan bahwa introvert dan esktrovert memiliki nilai yang sama, masing-masing ada kelemahan dan kekuatan. Pribadi yang memiliki mental yang sehat adalah orang yang mencapai kesimbangan antara introvert dan ekstrovert, merasa sama-sama nyaman dengan dunia dalam dan dunia luarnya. Jadi pembaca SIO kita memiliki dua sikap ini dengan catatan salah satu dominan dan sadar dan satunya lagi kurang dominan dan tidak sadar. Jangan lupa juga menyimbangkan keduanya ya, Selamat beraktivitas hari ini, semoga hari hari lebih bermakna, terima kasih sudah membaca semoga bermanfaat :)

Baca Juga : DARI 4 TIPE KPRIBADIAN MANUSIA MANAKAH YANG LEBIH UNGGUL ?

Temukan lebih banyak artikel psikologi dan essay psikologi dengan klik DISINI !!!


DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press

Comments

Terpopuler

3 Hal yang Harus Kamu Tahu dari Cinta Ideal dan Ukuran Cinta dalam Ilmu Psikologi

3 Hal yang Harus Kamu Tahu  dari Cinta Ideal  dan Ukuran Cinta  dalam Ilmu Psikologi Ditulis Rina Ambarita Serapilmuonline.Com - Pembahasan cinta menarik bagi siapa saja, baik di kalangan muda-mudi hingga usia lanjut. Bahkan sekarang cinta menjadi topik populer pada riset ilmiah (Taylor, 2009). Selain cinta termasuk topik populer, di dalam ilmu Psikologi teori Maslow pada Hirarki kebutuhan, cinta merupakan kebutuhan manusia. Maslow menyampaikan bahwa kebutuhan cinta adalah kebutuhan untuk dicintai dan mencintai orang lain, memberi dan menerima kasih serta terdapat pula perhatian dan penerimaan dari orang lain (Huffman, Vernoy, & Vernoy, 1997).  Lalu apa arti cinta ? tentu pengertian cinta menurut saya, kamu dan mereka akan berbeda demikian cara penyampaian cinta itu sendiri. Cinta sebagai aspek kehidupan maka terjadi fenomena jatuh cinta kepada seseorang. Bagaimana seseorang bisa jatuh cinta ? Beberapa ahli Psikologi menemukan adanya asal mula o...

5 Efek Mengerikan Penikmat Pornografi

5 Efek Mengerikan Penikmat Pornografi Ditulis : Rina Ambarita  Serapilmuonline.Com - Pornografi menjadi alat perusak fisik, mental dan moral bagi siapa saja yang menikmatinya. Munculnya  akses pornografi di Indonesia menjadi masalah psikososial pada usia remaja dengan populasi terbanyak namun tidak hanya itu mungkin dari kita pernah mengetahui fenomena dimana orang dewasa atau remaja yang tidak bertanggung jawab memperlihatkan pornografi kepada anak-anak yang polos dan peniru ulung. Dengan lebih mudah mengakses di zaman teknologi ini membuat permasalahan sulit untuk diatasi di Indonesia. Beberapa survey menunjukkan bahwa media pornografi yang sering diakses remaja adalah media online (Yutifa , Dewi, Misrawati, 2015). Pornografi bukan berupa gambar atau video saja di dalam UU No 44/2008 tentang pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui be...

Psikologi Ilmiah : 6 Cara Jitu Mengatasi Stres

Psikologi Ilmiah :  6 Cara Jitu Mengatasi Stres Ditulis : Rina Ambarita serapilmuonline.Com - Stres bukan kata yang asing kita dengar, kata ini juga dikenal dengan istilah stressor. Stres merupakan aspek dari kehidupan setiap manusia, dengan begitu stres tidak dapat dipisahkan. Sebagai mahluk hidup tentu kita dihadapkan berbagai masalah baik dari kondisi ringan hingga berat yang menuntut kita untuk memberi respon berupa kognitif, emosional dan perilaku. Dalam ilmu Psikologi, stres merupakan tekanan dan tuntunan pada organisme untuk beradaptasi atau menyelaraskana diri dengan lingkungan sehingga memiliki efek fisik dan psikis serta dapat membuat perasaan positif atau negatif (Nova dan Dwi Ispriyanti, 2012).       Menurut Mumpuni dan Ari Wulandari (2010) stres bersifat positif (eustress) bila seseorang dapat menghadapi dan meningkatkan kemampuan personal untuk menghadapinya sendangkan stres bersifat negatif (distress) jika seseorang yang tidak...