Ilmu Psikologi : Gak Pintar Matematika Kamu Cerdas
Mengenal Sembilan Kecerdasan Pada Manusia
Ditulis : Rina Ambarita
Mengenal Sembilan Kecerdasan Pada Manusia
Ditulis : Rina Ambarita
Serapilmuonline.Com – Tidak hanya berlaku di budaya Indonesia, ternyata di kebudayaan barat demikian bahwa sesorang yang memiliki kecerdasan logis-matematis dan linguistic lebih dihargai, contohnya saja orang dewasa atau anak memiliki kemapuan matematika atau pintar menghafal disanjung dan diakui cerdas oleh orang banyak. Ditambah lagi tes IQ yang dapat mengetahui seberapa cerdas seseorang, kadang kala jika hasil IQ dengan angka rendah bisa membuat seseorang menjadi terpuruk atau menganggap dirinya tidak mampu. Menurut Savitri (2019) tes IQ yang populer di lingkungan kita tidak dapat mengungkapkan ukuran kecerdasan individu secara keseluruhan bahkan jika hanya berpatok pada hasil IQ tidak akan mendukung kesuksesan individu tersebut. Sewajarnya kita berpikir lebih luas bahwa kecerdasan setiap orang itu berbeda-beda, di bentuk dari genetik dan lingkungan sosial yang berbeda. Pernahkah kamu menyadari bahwa ketika di kelas, teman kamu saat presentasi lebih terlihat pede dan memiliki banyak bahasa sedangkan kamu kurang mampu dalam hal itu, saat pembelajaran yang berkaitan dengan matematika ternyata kamu lebih cepat mengerjakan dari pada teman kamu yang tadi, terlihat bukan bahwa setiap manusia memiliki kecerdasan yang berbeda.
Apa itu kecerdasan ? Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk mengelolah sebuah informasi dalam tugas memecahkan masalah dan meciptakan sesuatu yang memiliki nilai budaya (Setiawan & Andrie, 2016). Artikel ini berlandasakan teori kecerdasan majemuk (Multiple intelelligences) penelitian Dr. Howard Gardner yang merupakan seorang ahli Psikologi perkembangan dan professor pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard University Amerika Serikat. Teori kecerdasan majemuk (Multiple intelelligences) membuktikan ada Sembilan kecerdasan yang dimiliki seseorang. Berikut penjelasan Sembilan kecerdasan dari Gardner : Oh ia sambil membaca Sembilan jenis kecerdasan, jangan lupa temukan yang mana kecerdasan lebih menonjol pada diri kamu ya
Kecerdasaan ini memiliki kemampuan peka akan suara-suara nonverbal yang terdapat dari lingkungan sekitar. Selain itu, kemampuan mengenai nada dan irama bahkan mampu menemukan sumbang atau tidaknya sebuah lagu yang dinyanyika atau music yang sedang dimainkan. Sesorang dengan kecerdasaan lebih menyukai mendengarkan nada dan irama yang indah, memainkan alat musik, dan sumber dari media apapun yang berkaitan musik. Ternyata orang ini dalam gaya belajar lebih mudah mengingat gagasan-gagasan yang dikaitan dengan musik.
Howard Gardner menyatakan kecerdasan ini memiliki kemampuan menganalisis masalah dengan logis, menyelesaikan masalah matematika dan kesanggupan menyelidiki suatu permasalahan sesuai aturan ilmiah. Seseorang yang memiliki kecerdasan yang tinggi cenderung menyukai aktivitas menganalisis dan mempelajari sebab-akibat, mengelompokkan dan menjelaskan dengan situasi yang terjadi, kegiatan menghitung, cepat mengatasi masalah matematika dan permainan yang berkaitan aktivitas berfikir aktif seperti teka teki.
Kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam kemampuan menata dan memakai kata yang efektif baik secara lisan maupun tulisan. Selain itu, kecerdasaan ini menunjukkan kemampuan mengubah kondisi pikiran melalui penyampaian informasi dan penggunaaan kata. Kecerdasaan ini umumnya dimiliki seorang sastrawan, jurnalis, blogger, para pencipta puisi , pemain sandiwara maupun orator.
Howard Gardner menyampaikan bahwa orang itu (kecerdasan bahasa) memiliki kepekaan yang tinggi dengan makna kata-kata (sematik), aturan kata-kata (sintaksis), suara dan ritme ungkapan kata (fonologi) dan perbedaan fungsi bahasa (pragmatik). Orang dewasa maupun seorang anak yang memiliki kecerdasan ini tentu menyukai aktivitas membaca, bercerita, menulis, belajar bahasa asing dan memiliki penbendarahaan kata yang baik.
Howard Gardner menyampaikan bahwa orang itu (kecerdasan bahasa) memiliki kepekaan yang tinggi dengan makna kata-kata (sematik), aturan kata-kata (sintaksis), suara dan ritme ungkapan kata (fonologi) dan perbedaan fungsi bahasa (pragmatik). Orang dewasa maupun seorang anak yang memiliki kecerdasan ini tentu menyukai aktivitas membaca, bercerita, menulis, belajar bahasa asing dan memiliki penbendarahaan kata yang baik.
Kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam kemampuan untuk memahami lebih mendalam hubungan antar objek dan ruang. Kecerdasaan ini dapat menciptakan dari pikiranya berupa imajinasi atau bentuk-bentuk tiga demensi. Seseorang yang mudah menemukan jalan dan senang yang menyangkut gambar juga desain seperti seseorang berprofesi arstike bangunan atau pemahat patung. Gaya belajar kecerdasan ini yang dgunakan adalah sajian visual seperti film, gambar, video dan peragaan model serta slide.
Kecerdasaan ini juga disebut kecerdasaan sosial. Gardner mengungkapkan bahwa kemampuan dari kecerdasaan ini adalah memahami dan berinteraksi dengan orang lain : apa yang memotivasi mereka, bagaimana mereka bekerja, bagaimana bekerjasama dengan mereka, dengan demikian mudah bersosialisasi. Kemampuan lainya yang dimiliki seperti memimpin, memperoleh simpati dari orang lain, menangani pertengkaran antarteman, menyukai aktivitas sosial dan kegiatan berkelompok.
Kecerdasaan ini kebalikan dari kecerdasan interpersonal, kecerdasaan ini memiliki kemampuan sadar dan memahami perasaan diri sendiri. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini juga mampu mengintropeksi diri, mengenali dan mengoreki kekuatan dan kelemahan diri serta mencoba memperbaikinya. Pribadi ini lebih menyukai kesendirian, merenung, berbicara kepada dirinya sendiri.
7. Kecerdasan Kinestetik (Kinesthetic Intelligence)
Kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam kemampuan menggunakan bagian-bagian tubuhnya atau seluruh tubuhnya untuk menyampaikan perasaan dan gagasan dalam bentuk gerak-gerakan tubuh yang indah seperti actor, penari, atlet, pemahat, ahli bedah dan sebagainya. Dengan demikian pemilik kecerdasan ini sangat lentur dan terampil mengerakkan dan menggunakan bagian-bagian tubuhnya.
Kecerdasaan kita kenal sebagai pencinta alam karena kecerdasaan ini memiliki kemampuan peka akan lingkungan alam semesta. seseorang yang memiliki kecerdasaan ini tentunya menyukai aktivitas seperti pendaki gunung, mengetahui macam kehidupan tumbuhan dan hewan, mengenal bebatuan dan unsur tanah dan sebagainya. Perlu kita ketahui bahwa kecerdasan natural ini sebagai kecerdasan dasar dan terpenting dimiliki oleh setiap orang.
Gardner merumuskan kecerdasan ini menaruh perhatian paling utama pada permasalahan hidup. Menurut garden kecerdasaan Eksitensial merupakan kesiapan manusia menghadapi akhir hidup, meletakkan diri sebagai manusia paling eksitensial, makna hidup, makna kematian. Eskitensi seseorang manusia disamakan dengan apa yang dipikirkannya.
Baca Juga : 4 Tipe Kepribadian Manusia, kamu yang mana ???
Nah, udah nemu kan mana kecerdasan lebih menonjol dalam dirimu dan orang sekitarmu, semoga ya. Buat orang tua sebagai pendidik anak-anak, buat kamu calon orang tua nantinya, dan buat pendidik di sekolah harapanya lebih memahami bahwa anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, dan jika sudah menemukan kecerdasan itu di dalam diri anak langkah selanjutnya mendukung pertumbuhan dan perkembanganya agar menjadi generasi yang cerdas. Bagi kamu pelajar dan mahasiswa jangan mudah down dan rendah diri mempermasalahkan kecerdasan, waktunya untuk mengunggulkan kelebihan dari kecerdasan dimiliki. Dengan pengetahuan ini semoga tidak ada lagi diskiriminasi mengenai kecerdasan seseorang dan kekerasan pada anak. Satu lagi nih buat kamu pesan Savitri (2019) dituliskan dalam bukunya berjudul “Montessori for Multiple Intelligences” bahwa seseorang tidak hanya memiliki salah satu kecerdasan tetapi bisa memiliki seluruhnya, meskipun demikian tidak menjadikan diri kita lebih hebat karena perlu kita ingat kesempurnaan hanyalah milik Sang pencipta, gunakan kesembilan kecerdasan setiap hari sesuai dengan kebutuhan. Pesan dari penulis ini juga buat kamu, Jangan lupa selalu bersyukur atas kecerdasan yang dimiliki ya, semoga ini bermanfaat , jika ada pertanyaan dan menambahkn materi bisa koment di kolom komentar, terima kasih 🙏
Lihat Juga Artikel Berkaitan : Kekerasan Verbal pada Anak Membunuh Mental, Ibu Selalu Mengatakan Kepadaku "Kamu Bodoh" !!!
Temukan lebih banyak lagi Artikel Psikologi, Essai Psikologi KLIK DISINI !!!
Temukan lebih banyak lagi Artikel Psikologi, Essai Psikologi KLIK DISINI !!!
DAFTAR PUSTAKA
Gardner, Howard. 2008. Multiple Intelegences, New Horizons. New York : Basic Books
Savitri, Ivy Maya. 2019. Montessori for Multiple Intelligences. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka
Setiawan, Bukik dan Andrie Firdaus. 2016. Bakat Bukan Takdir. Tangerang Selatan : Buah Hati
Savitri, Ivy Maya. 2019. Montessori for Multiple Intelligences. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka
Setiawan, Bukik dan Andrie Firdaus. 2016. Bakat Bukan Takdir. Tangerang Selatan : Buah Hati
Comments