Skip to main content

Fakta Yang Perlu Kamu Tahu 4 Hal Yang Sulit Dari Jurusan Psikologi ?

FAKTA YANG PERLU KAMU TAHU

4 HAL YANG SULIT DARI JURUSAN PSIKOLOGI ?

Ditulis : Rina Ambarita

Photo by JESHOOTS.COM on Unsplash
Serapilmuonline.Com - Hi pembaca SIO masih sama membahas tentang fakta dari jurusan psikologi, buat kamu yang sudah baca artikel sebelumnya mengenai 5 keisitimewaan dari jurusan psikologi jadi lebih nyambung untuk pembasahan selanjutnya dari blog serap ilmu online yaitu 4 Hal yang Sulitnya Dari jurusan psikologi. Kamu juga sependapatkan bukan setiap jurusan di perguruan tinggi itu memiliki kelebihan dan kekurangan tapi tentunya punya keunikan masing masing. Berikut empat hal yang sulitnya dari jurusan psikologi : satu pesan nih dari penulis bacanya jangan dibawa cemas ya, ini hasil dari responden dari skala yang disebar jadi semua tergantung dari setiap individunya.


1.  Mata Kuliah Statistik

Photo by Ruthson Zimmerman on Unsplash
Mata kuliah statistik tentu mempelajari tentang angka, ada beberapa berpikir begini “masuk psikologi menghindar yang namnya matematika”, ini salah besar sebenarnya kita akan bertemu mata kuliah yang berkaitan dengan angka seperti statistik dan psikometri, tapi pembaca SIO meskipun beberapa ada yang gak suka angka, yang perlu kita pahami bahwa penting untuk menyukai hal yang gak disukai, jadi mencoba menyukai dan mempelajari kamu pasti bisa lulus dari mata kuliah ini, buat mahasiswa psikologi tantangan itu menarik jangan karena ada statistik dan psikometri kamu jadi ngurung niat gak mau masuk atau lanjut psikologi, pasti nyesel karena berbagai ilmu psikologi hanya kamu dapat di jurusan psikologi.

2.  Cari Testee Saat Pratikum

Jurusan psikologi itu gak melulu belajar teori ke teori, ada saatnya semester lajut akan mempraktikan apa yang kita pelajari, salah satunya tes psikologi yang sebelumnya telah diajarkan mengenai pedoman menjadi tester dan skoring. Nah setelah kita menempuh alat tes psikologi contonya INST yang merupakan tes kesiapan anak memasuki sekolah dasar, kita akan pratikum dan membawa anak menjadi testee kita, lebih sulitnya lagi kalau mahasiswa itu anak rantau tidak ada saudara yang punya anak sesuai umur ketentuan. Meskipun begitu pembaca SIO, mahasiwa psikologi itu saling membantu jadi saling kompromi aja sama teman lain  agar tetap terlaksana pratikumnya :)

3.  Diawal Gak Fokus Diakhir Sulit

Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash
Ini benar banget diawal gak fokus diakhirnya sulit, misalanya saja kita belajar psikologi abnormal dengan tema gangguan mood, pada gangguan mood ada bagian lagi ya dan setiap bagianya memiliki ketentuan masing masing, saat kita dihadapkan studi kasus mengenai gangguan mood, seseorang tersebut mengalami gangguan apa, kalau gak fokus dan memahami setiap bagiannya kita akan bertemu dengan namanya kesulitan, jadi fokus itu penting :)

4.    Stop Generilisasi

Meskipun mahasiswa psikologi sudah tau banyak hal tetang teori psikologi penting untuk “Stop generelisasi yang dalam artian menyimpulkan keseluruhan” contohnya aja ni kita ketemu kasus dilingkungan sosial seseorang yang menarik perhatian kita, setelah satu atau dua hari kita bilang dia lagi depresi berat nih, berhenti untuk generilisasi, psikolog atau psiketer mendiagnosa depresi saja  butuh waktu minimal 2 minggu dan didalam terdapat ketentuannya lagi pembaca SIO atau lebih lucunya, nemu orang pendiam itu pintar dan introvert, gak semudah itu untuk nyimpulkan, ada beberapa tahap, interaksi dan juga waktu buat menganalisis perilaku manusia :)


Sekian artikel tentang fakta dari jurusan psikologi, bagi kamu ingin berbagi pengalaman atau pendapat tetang jurusan psikologi dapat tulis dikolom komentar, tetap jaga kesehatan mental ya, sampai ketemu di karya selanjunya pembaca SIO :)

Comments

Terpopuler

3 Hal yang Harus Kamu Tahu dari Cinta Ideal dan Ukuran Cinta dalam Ilmu Psikologi

3 Hal yang Harus Kamu Tahu  dari Cinta Ideal  dan Ukuran Cinta  dalam Ilmu Psikologi Ditulis Rina Ambarita Serapilmuonline.Com - Pembahasan cinta menarik bagi siapa saja, baik di kalangan muda-mudi hingga usia lanjut. Bahkan sekarang cinta menjadi topik populer pada riset ilmiah (Taylor, 2009). Selain cinta termasuk topik populer, di dalam ilmu Psikologi teori Maslow pada Hirarki kebutuhan, cinta merupakan kebutuhan manusia. Maslow menyampaikan bahwa kebutuhan cinta adalah kebutuhan untuk dicintai dan mencintai orang lain, memberi dan menerima kasih serta terdapat pula perhatian dan penerimaan dari orang lain (Huffman, Vernoy, & Vernoy, 1997).  Lalu apa arti cinta ? tentu pengertian cinta menurut saya, kamu dan mereka akan berbeda demikian cara penyampaian cinta itu sendiri. Cinta sebagai aspek kehidupan maka terjadi fenomena jatuh cinta kepada seseorang. Bagaimana seseorang bisa jatuh cinta ? Beberapa ahli Psikologi menemukan adanya asal mula o...

5 Efek Mengerikan Penikmat Pornografi

5 Efek Mengerikan Penikmat Pornografi Ditulis : Rina Ambarita  Serapilmuonline.Com - Pornografi menjadi alat perusak fisik, mental dan moral bagi siapa saja yang menikmatinya. Munculnya  akses pornografi di Indonesia menjadi masalah psikososial pada usia remaja dengan populasi terbanyak namun tidak hanya itu mungkin dari kita pernah mengetahui fenomena dimana orang dewasa atau remaja yang tidak bertanggung jawab memperlihatkan pornografi kepada anak-anak yang polos dan peniru ulung. Dengan lebih mudah mengakses di zaman teknologi ini membuat permasalahan sulit untuk diatasi di Indonesia. Beberapa survey menunjukkan bahwa media pornografi yang sering diakses remaja adalah media online (Yutifa , Dewi, Misrawati, 2015). Pornografi bukan berupa gambar atau video saja di dalam UU No 44/2008 tentang pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui be...

Psikologi Ilmiah : 6 Cara Jitu Mengatasi Stres

Psikologi Ilmiah :  6 Cara Jitu Mengatasi Stres Ditulis : Rina Ambarita serapilmuonline.Com - Stres bukan kata yang asing kita dengar, kata ini juga dikenal dengan istilah stressor. Stres merupakan aspek dari kehidupan setiap manusia, dengan begitu stres tidak dapat dipisahkan. Sebagai mahluk hidup tentu kita dihadapkan berbagai masalah baik dari kondisi ringan hingga berat yang menuntut kita untuk memberi respon berupa kognitif, emosional dan perilaku. Dalam ilmu Psikologi, stres merupakan tekanan dan tuntunan pada organisme untuk beradaptasi atau menyelaraskana diri dengan lingkungan sehingga memiliki efek fisik dan psikis serta dapat membuat perasaan positif atau negatif (Nova dan Dwi Ispriyanti, 2012).       Menurut Mumpuni dan Ari Wulandari (2010) stres bersifat positif (eustress) bila seseorang dapat menghadapi dan meningkatkan kemampuan personal untuk menghadapinya sendangkan stres bersifat negatif (distress) jika seseorang yang tidak...