Cara Mudah Buat Kamu Untuk Mengelola Emosi Dengan Baik
Ditulis : Rina Ambarita
Ditulis : Rina Ambarita
Ilustrasi Marah : Foto dari Pexels
Serapilmuonline.Com- Essay Psikologi yang berjudul “Pintar Aja Gak Cukup, Penentu Kesuksesan : IQ 20%, EI 80%” ternyata menarik perhatian salah satu pembaca SIO nih sampai kasih rekomendasi terbitan selanjutnya yang berkaitan, makasih ya pembaca SIO sudah memberi aspirasi buat perkembangan blogger ini :). Nah pembaca SIO bisa membaca pembahasan sebelumnya yang bahas tentang apa itu emosi, delapan jenis emosi dan kenapa kecerdasaan emosi lebih penting daripada kecerdasan IQ. Topik pembahasan kali ini sesuai request tentunya, gimana sih cara untuk mengelolah emosi dengan baik ?
Sebelum gimana cara mudah dari blog SIO, kita bahas seputar fakta-fakta terjadi di Indonesia mengenai emosi yuk. Benar banget penting buat kita punya emosi yang baik, misal aja nih emosi kita bahagia ataupun emosi cinta sikap yang kita tampilkan pasti positif berbeda dengan ketika emosi buruk banget seperti emosi amarah sampai-sampai menyakiti diri sendiri atau orang lain. Dikutip dari berita detiknews.com, kejadian di Sabangau, Palangka Raya, Kalteng, seorang bapak saat emosi adu mulut dengan anaknya melemparkan pisau ke dada anaknya yang masih berumur 15 tahun hingga tewas. Ada lagi nih diliris dari media berita online kumparan.com, pemuda bernama Azis bunuh Budi si penari lantasan karena emosi, mayat ditemukan dalam koper di Blitar, Jawa Timur. Bagi kamu yang membaca artikel ini tentunya pengen punya emosi yang baik bukan, yukk baca poin per poin. Berikut 6 cara mudah buat kamu untuk mengelolah emosi dengan baik :
1. Mengenal Emosi dan Memahami Diri
Photo by Pexels
Pernah gak sih tiba-tiba kamu nangis, pernah senyum sendiri di tempat umum, gak nyadar lempar barang tapi kamu gak tau kenapa, nah kamu diajak untuk mengenal emosi diri dengan cara memahami diri sendiri. Cara nya mudah kok, kamu perlu sisikan waktu untuk diri sendiri, kalau dalam ilmu psikologi namanya komunikasi intrapersonal, berbincang dengan diri kamu sendiri, eh bukan penyakit sizofrenia ya cara ini atas dasar kesadaran. Kita sebagai manusia gak selalu waktunya penuh dengan aktivitas di luar diri, penting punya waktu sendiri. Ketika kamu gak tau penyebab kok bisa nangis, komunikasi dengan diri sendiri dan merenungkan pasti kamu mampu mengenal emosi diri dan tau kenapa, ternyata kamu nangis karena beberapa hal mungkin karena pacar kamu gak jaga perasaan kamu ditambah orang tua kamu bertengkar tadi pagi. Gak sampai di mengenal emosi, penting buat kamu untuk memahami diri, menyadari apakah emosi ini pantas dipelihara atau gak, kalau emosi amarah jadi kebiasankan kamu bisa sulit diterima sosial toh, bukan berarti emosi marah gak boleh ya, karena semua jenis emosi kita miliki sebagai manusia buat kita bisa menikmati hidup. Intinya jangan terlalu sedih, terlalu marah, terlalu gembira juga gak baik, untuk itu penting menjaga keseimbangan emosi.
2. Melatih Otak Berpikir Jernih
Photo by Pexels
Mungkin kita mengira kalau emosi asalnya dari hati, yang benar adalah emosi berasal dari otak. Karena sebenarnya, perasaan kita datang dari otak. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa otak memerlukan stimulasi yang konstan dan tantangan untuk mempertahankan kejernihan serta kewaspadaan (Novia, 2010). Tidak hanya wajah menjadi hal utama perawatan bagi para wanita, otak kita juga memerlukan itu. Untuk memberi stimulasi yang baik dan sehat sehingga berfikir jernih kita perlu mengkonsumsi yang sehat juga seperti makanan bergizi, bacaan-bacaan yang dapat meningkatkan wawasan dan berfikir positif, melatih memori pada otak dan banyak lagi.
3. Bersabar
Photo by Pexels
Uuh yang emosinya suka meledak ledak mungkin merasa sulit untuk belajar bersabar, cara ini mudah loh, kalau kamu mau dan percaya semua bisa terjadi. Caranya cuman latihan, ya mereka yang terlatih karena tekun berlatih. Gede Prama seorang penulis tentang kehidupan pernah menyampaikan di dalam siaran, intinya begini seharusnya kamu jangan benci orang-orang yang buat emosi kamu buruk, berterima kasih mereka ada, mereka adalah bahan kamu untuk mengelolah kesabaran dalam diri, jadi pribadi penyabar banget tentunya. Ya benar realitanya sabar itu punya batasan tapi gak juga kan semua mengatakan “sabar punya batas ya”. Saya yakin agama kita masng-masing mengajarkan jangan berhenti untuk selalu bersabar. Oh ia setelah mencoba bersabar jangan lupa sambil memaafkan ya biar gak sia-sia sikap sabar ada :)
4. Berpikir Tentang Posisi Orang Lain
Photo by Pexels
Buat kita emosi buruk gak hanya dari dalam diri aja loh, bisa dari lingkungan mu seperti orang-orang sekitar, mungkin orang-orang sekitarmu yang buat mood kamu jadi buruk ni, mengelola emosi yang baik itu mudah, kamu coba untuk berpikir tentang posisi orang lain. Mungkin aja kan orang tersebut lagi dalam masalah berat atau sebagainya. Seperti ada kata, kita gak bisa atur tingkah orang lain tapi kita bisa mengatur emosi dan tingkah laku diri sendiri. Ingat ya teman, memposisikan diri terhadap orang lain juga sama memiliki pemikiran baik bahwa di dunia gak ada yang sempurna :)
5. Memikirkan Dan Melakukan Hal Yang Menyenangkan
Photo by Pexels
Cara mudah untuk mengelola emosi yang baik adalah memikirkan dan melakukan hal yang menyenangkan seperti ketika membayangkan suatu saat anak-anak anda sukses, ketika anda pulih anda akan melakukan banyak hal kegiatan lebih baik dan sebaginya bersifat pemikiran yang sehat (Majid, 2004; Dharma, 2018). Ketika memikirkan dan melakukan emosi kamu lebih tenang dan baik. Bukan berarti kita tidak perlu memikirkan emosi sedih, seperti poin satu digunakan untuk mengenali emosi dan memahami diri. Cara ini untuk mengubah suasana emosi menjadi lebih baik lagi.
6. Rutin Beribadah
Photo by Pexels
Saya suka memberi tips atau cara mengenai psikologi yang diakhirnya tentang doa, ibadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan karena saya mengibaratkan semua kita akhri dengan doa, juga kata-kata terakhir lebih mudah terdengar atau diingat dibanding kalimat awal atau tengah, eh jadi buka gaya tulis ni hihihi. Kalau berbicara tentang doa atau rutin beribadah terbayang suasana yang menyejukkan dalam diri, kita sepakat dan mengalami bahwa mendekatkan diri dengan cara berdoa atau ibadah bisa membuat jiwa kita tenang dan damai. Disarankan banget, ketika kamu ngalamin emosi apapun itu bawalah selalu dalam doa ya karena Tuhanlah yang mampu menjadikan kamu sadar semua bermakna dan sekarang kamu lagi berusaha membenahi diri dengan mengelola emosi yang baik, ikut sertakan dalam doamu dan rutin ibadah untuk usaha ini agar menjadi kehendak yang Mahakuasa, kita yakin Tuhan pasti restu :)
Menurut Manizar (2016), Mampu mengekpresikan perasaan-perasaan yang ada dalam diri secara sadar dan tepat dan diimbangi dengan pemikiran akan perasaan dan keyakinan dimiliki orang lain berarti sesorang matang secara emosi. Untuk menggunakan cara ini saya sarankan suatu hal yang sudah saya pelajari dari teori belajar William Kaye Estes seorang peneliti dan tokoh kognitif bahwa belajar itu harus all or none yaitu belajar harus tekun tidak bisa setengah-tengah. Belajar mengenai kematangan emosi memang gak bisa langsung kayak minum air segelas ketika haus, semua butuh waktu dan proses. Semoga kita memiliki emosi yang matang sehingga menjalani kehidupan lebih bermakna. Sekian pembahasan mengenai cara mudah mengelola emosi, semoga bermanfaat
Temukan lebih banyak Artikel Psikologi, Essay Psikologi : KLIK DISINI !!!
DAFTAR PUSTAKA
Dharma, Kelena Kusuma. 2018. Adaptaso Setelah Stroke Menuju Kualitas Hidup Yang Lebih Baik. Yogyakarta : CV Budi Utama
Majid, Abdul. 2004. Tertawa Yang Disukai Tertawa Yang Dibenci Allah. Jakarta : Gema Insani
Manizar, Ely. 2016. Mengelola Kecerdasan Emosi. Tadrib, Vol II (2)
Novia, Astri. 2010. Melatih Otak Setajam Silet !. Yogyakarta: Media Pressindo
Majid, Abdul. 2004. Tertawa Yang Disukai Tertawa Yang Dibenci Allah. Jakarta : Gema Insani
Manizar, Ely. 2016. Mengelola Kecerdasan Emosi. Tadrib, Vol II (2)
Novia, Astri. 2010. Melatih Otak Setajam Silet !. Yogyakarta: Media Pressindo
Comments